Gas HHO yang dikenal juga sebagai gas Brown didapat dari sistem elektrolisis air. Efisiensi elektrolisis akan bertambah apabila produksi gas hidrogen dan oksigen dilewatkan bercampur hingga kandungan energi-nya turut menaik. Oleh karenanya, Bahan bakar (BB) hidroksi tidak bisa disimpan dalam tabung bertekanan tinggi. BB hidroksi harus selekasnya dipakai setelah di produksi, karena berdaya ledak lebih tinggi dari gas hidrogen, dan dapat terbakar 1000 kali lebih cepat dari uap bensin, dan automatis meledak dengan panas sekitar 570 C tanpa ada penyalaan. Pada suhu dan desakan normal, gas hidroksi dapat terbakar apabila memiliki kandungan gas hidrogen sekitar 4-95% volume. Kenapa gas HHO yang beresiko itu sangat disukai? Gas hidroksi apabila bercampur dengan hawa yang terhisap kedalam mesin mobil dapat menurunkan mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak, gas buang lebih bersih, sekaligus buang deposit karbon dalam mesin, hingga usia mesin lebih lama. Di segi lain, pengguna gas HHO cukup membawa dan menaruh air, perlengkapan pembangkit gas HHO dan aki saja. Tetapi, system gas HHO harus diperlengkapi dengan alat pencegah sambaran api balik ke elektroliser, manfaat menyelamatkan system, mobil dan penumpangnya dari bahaya ledakan. Contoh bahaya ledakan gas HHO terjadi pada tanggal 17 Juni 2010 di California, USA. Allan melaporkan kalau pada hari Kamis sore salah seseorang peneliti (inventor) Tyson Larson terbunuh saat terjadi ledakan dahsyat sampai melubangi atap dan pintu belakang gedung Simi Valley punya perusahaan keluarga Realm Industries, ketika coba mengaplikasikan patent mereka di bagian tehnologi Bahan Bakar Air manfaat bikin Bahan Bakar hari esok. Pengembangan gas HHO di Indonesia sudah banyak dilakukan oleh anak bangsa sebagai sumber energi dan bahan bakar transportasi yang murah, irit, dan bersih lingkungan dengan harapan tidak tergantung lagi pada BBM, satu diantaranya yaitu Generator Hibrid Hidrogen " gAA ", yakni penghemat Bahan Bakar Minyak dengan memakai air. Tehnologi penghemat bahan bakar memakai air itu merujuk pada sistem elektrolisis air yang membuahkan gas hidrogen hidrogen oksida (HHO) atau gas brown --dari nama penemunya, Yull Brown. Gas HHO dapat menghemat mengkonsumsi bahan bakar pada kendaraan bermotor s/d 80%. Generator Hibrid Hidrogen " gAA " Komponen penting untuk mendukung sistem elektrolisis yaitu tabung elektroliser, elektroda (katoda dan anoda), larutan elektrolit, dan water trap (vaporier). Tabung elektroliser adalah tempat penampungan larutan elektrolit, tempat berlangsungnya sistem elektrolisis yang membuahkan gas HHO. Didalam tabung ini terdapat dudukan elektroda yang akan di beri arus listrik. Tabung elektroliser terbuat dari kaca akrilik atau plastik tahan panas. Sebab sistem elektrolisis yang menghasikan gas HHO akan panas. Tabung elektroliser harus kuat karena dalam prosesnya, ada isapan yang kuat dari mesin. Gas HHO terjadi akibat ada arus listrik yang melalui elektroda menguraikan unsur-unsur air. Elektroda terbagi dalam dua kutub, yakni katoda (-) dan anoda (+) yang dimasukkan ke larutan elektrolit. Bila elektroda itu di beri arus listrik, akan nampak gelembung-gelembung kecil warna putih (gas HHO). Mengenai elektroda yang dipakai memiliki bahan stainless steel yang tahan karat. Elektroda di buat berdekatan, namun tidak bersentuhan. Dipakai bahan yang berbentuk isolator untuk sama-sama menghubungkan ke-2 elektroda agar tidak terjadi jalinan arus pendek atau korsleting. jakarta fun facts akan mengajak dan membantu anda menemukan wisata akhir tahun yang menyenangkan. Elektrolit atau cairan dipakai untuk membuahkan gas HHO pada sistem elektrolisis. Elektrolit terbagi dalam air murni atau air destilasi dan katalisator yakni NaOH atau KOH. Katalisator akan larut di air murni dan menyatu membuat larutan elektrolit. Katalis yang dipakai pada sistem elektrolisis memakai NaOH (Natrium Hidroksida) atau KOH (Kalium Hidroksida).
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorI Love Disney <3 Archives
January 2017
Categories |